
1. Yesus Menawarkan kepada Kita Damai Sejahtera Bersama Allah
Mungkin kita belum pernah menyadari bahwa jika kita berusaha hidup menurut keinginan diri sendiri, bukan seturut kehendak Allah, sesungguhnya kita sedang berkonflik dengan Allah. Allah menciptakan kita untuk hidup menurut kehendak-Nya, tetapi selama ini kita hidup dalam pemberontakan melawan Allah. Alkitab menyebut ini sebagai masalah yang universial, di dalam Yesaya 53:6 "Kita semua seperti domba yang berkeliaran lalu tersesat. Kita semua telah mengerjakan apa yang kita anggap benar, berjalan menurut jalan kita sendiri. Namun, Allah telah menimpakan seluruh dosa kita, segala kesalahan kita pada-Nya (Yesus)". Ini merupakan perang tertutup dengan Allah, di sini setiap kita memutuskan untuk tidak menaati perintah Allah yang menimbulkan ketegangan di dalam pikiran kita dan keletihan pada tubuh kita.
2. Yesus Menawarkan kepada Kita Damai Sejahtera dari Allah
Begitu kita berdamai dengan Allah, kita akan mulai merasakan damai sejahtera dari Allah di dalam hati dan pikiran kita. Semakin kita berdoa, semakin berkurang rasa panik kita. Semakin kita menyembah, semakin kekurangan kekuatiran kita. Kita akan merasakan kesabaran kita bertambah dan rasa tertekan kita berkurang. Alkitab berjanjian, di dalam Yesaya 26:3 "Yang hatinya teguh Kau jagai dengan damai sejahtera, sebab kepada-Mulah ia percaya."
Yesus berjanji di dalam Matius 11:28-29, "Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegahan kepadamu. Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah kepada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan."
3. Yesus Menunjukan kepada Kita Cara Berdamai dengan Manusia
Segera setelah kita berdamai dengan Allah dan kita mulai merasakan damai sejahtera dari Allah di dalam hati kita. Allah menginginkan kita mengalami sukacita karena hidup berdamai dengan semua orang di dalam hidup kita.
Dia melakukan hal ini dengan cara yang mengubah kita menjadi pembawa damai. Allah akan memberikan kepada kita hasrat, lalu kemampuan dan kekuatan, untuk hidup damai dengan sesama di dalam hidup kita yang sebelumnya pernah terlibat konflik dengan kita. Di dalam 2 Korintus 5:18 "Semua ini dari Allah, yang dengan perantaraan Kristus telah mendamaikan kita dengan diri-Nya, dan yang selanjutnya memanggil kita untuk berdamai dengan sesama."
Ketika Kristus masuk ke dalam kehidupan kita, salah satu hal yang kita lihat bedanya adalah di dalam hubungan kita. Apakah kita menginginkan kehadiran Allah dalam hidup dan karier kita? Yesus berfirman, di dalam Matius 5:9 "Berbahagialah orang yang membawa Damai, karena mereka akan disebut anak-anak Allah."
Sungguh alangkah indahnya hidup dalam perdamaian dengan semua orang. Di mana ada kedamaian disitu ada berkat-berkat Tuhan mengalir. Namun konflik sering terjadi di mana-mana, akibat dari sifat manusia yang berjalan menurut kehendaknya sendiri dan merasa dirinya benar. Sebagai anak-anak Tuhan, kita harus membawa mereka damai di manapun kita berada. Kita harus memberitakan tentang Kristus, karena Dialah sumber damai.
0 komentar:
Posting Komentar