Sabtu, 17 Mei 2014

BERTAHAN SAMPAI AKHIR MENDATANGKAN UPAH......

Standard
 



Syalom....

Baca: Wahyu 14:6-13."Yang penting di sini ialah ketekunan orang-orang kudus, yang menuruti perintah Allah dan iman kepada Yesus." (Wahyu 14:12).

Kepada jemaat di Kolose Paulus menasihati,"Sebab itu kamu harus bertekun dalam iman, tetap teguh dann tidak bergoncang, dan jangan mau digeser dari pengharapan Injil, yang telah kamu dengar dan yang telah dikabarkan di seluruh alam di bawah langit, dan yang aku ini, Paulus, telah menjadi pelayannya." (Kolose 1:23).

Seberapa jauh kita bertekun di dalam Tuhan? Seberapa tekun kita dalam doa, membaca serta merenungkan firman Tuhan? Sudahkah kita bertekun menjalankan ibadah kita? Bertekunkah kita dalam menjalankan tugas-tugas pelayanan yang dipercayakan Tuhan kepada kita?

Berbicara tentang ketekunan, mari kita belajar dari seorang Salomo (baca 2 Tawarikh 8:1-8). Sepintas kalau kita perhatikan, apa yang dilakukan Salomo dalam menjalankan ibadah terlihat rumit. Ada saja korban yang harus dipersembahkan pada hari-hari khusus: Sabat, bulan baru, hari raya, dan sebagainya. Meski demikian Salomo melakukan semua itu dengan sukacita. Salomo dengan tekun dan setia menjalankan ibadahnya kepada Tuhan, tidak setengah-setengah dan tanpa keluh kesah.

Kehidupan kita sebagai orang percaya sudah seharusnya mencontoh apa yang dilakukan Salomo, bukan saja harus membangun ibadah kita, tapi juga harus memelihara dan menjaga kehidupan ibadah kita. Itu membutuhkan ketekunan dan kesetiaan kita. Di dalam ketekunan terkandung unsur kemauan yaitu niat untuk beribadah dengan sungguh-sungguh. Bukan hanya sekedar beribadah atau beribadah hanya sebagai kegiatan Mingguan atau kebiasaan saja, namun kita harus menjadikan ibadah itu sebagai suatu kebutuhan, sama seperti orang yang bernafas setiap hari. Mengapa kita harus bertekun dalam ibadah? Sebab dalam ketekunan selalu ada janji yang Tuhan sediakan, seperti dikatakan:"Sebab kamu memerlukan ketekunan, supaya sesudah kamu melakukan kehendak Allah, kamu memperoleh apa yang dijanjikan itu." (Ibrani 10:36).

Oleh karena itu, kalau kita mau, doa-doa kita dijawab oleh Tuhan, dan janji-janji-Nya digenapi dalam hidup kita, marilah kita bertekun dalam menjalankan ibadah kita, tekun dalam memelihara dan menjaga kehidupan ibadah kita, bertekun dan taat menjalankan firman-Nya, dan kita harus hidup benar di hadapan Tuhan.

Pada akhirnya, ketekunan inilah yang menjadi salah satu kunci kesuksesan orang Kristen atau tolak ukur kekristenan kita. firman Tuhan menegaskan bahwa apa pun jerih payah yang kita lakukan untuk Tuhan, tidaka akan pernah sia-sia!!Salomo dalam Amsalnya berkata:"Dalam tiap jerih payah ada keuntungan....." (Amsal 14:23).

Saudara-saudariku, sudahkah kita bertekun??? **

LUPAKAN YANG LALU TAPI JANGAN LUPAKAN TUHAN YESUS....

Standard
 


 


Baca: Filipi 3:1-16"Saudara-saudara, aku sendiri tidak menganggap, bahwa aku telah manangkapnya, tetapi ini yang kulakukan: aku melupakan apa yang telah dibelakangku dan mengarahkan diri kepada apa yang ada dihadapanku," (Filipi 3:13).


Di dalam kehidupan ini pasti ada hal yang selalu kita ingat-ingat:pengalaman manis juga pahit. Tetapi ada satu hal yang harus selalu kita ingat dan tidak boleh kita lupakan, yaitu Tuhan!!

Seringkali manusia begitu gampang melupakan Tuhan apalagi aat keadaan baik dan menyenangkan, seperti yang dikatakan: "....umatKu melupakan Aku, sejak waktu yang tidak terbilang lamanya." (Yeremia 2:32b). Namun sesungguhnya yang harus kita lupakan adalah pengalaman pahit, kegagalan dan juga kesalahan-kesalahan di masa lalu. Kita bisa belajar dari Rasul Paulus yang memiliki masa lalu yang hendak ia lupakan. Sebelum 'ditangkap' oleh Tuhan Yesus, Paulus yang sebelumnya bernama Saulus adalah penganiaya jemaat; ia sangat antipati terhadap orang-orang Kristen. Namun sejak bertemu Yesus hidup Paulus diubahkan. Alkitab menyatakan: "Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang." (2 Korintus 5:17). Itulah sebabnya Paulus bertekad untuk melupakan masa lalunya yang kelam.

Sebagai orang percaya kita pun harus melakukan hal yang sama: mengunci pintu masa lalu dan tidak mengingatnya lagi. Adalah percuma mempersalahkan diri dan terus menerus menyesali semua keadaan yang sudah terjadi. Yang perlu kita lakukan adalah belajar dari keadaan itu dan bertekad untuk tidak melakukan kesalahan yang sama.

Saudara-saudariku, mari gunakan seluruh kekuatan kita menuju keberhasilan bersama Tuhan. Mungkin kita gagal di masa lalu, lupakan itu. Pikirkan langkah di depan kita. Jika kita senantiasa mengarahkan tujuan kepada Kristus, kita akan mengalami kemuliaan bersama Dia. Paulus telah melakukan banyak hal bagi Tuhan, tetapi dia tak menganggap dirinya telah mencapai semuanya. Saat di penjara pun dia tetap ingin lebih mengenal Tuhan dan mengerjakan segala yang Tuhan ingin ia lakukan. Ia tak pernah menghiraukan situasi dalam hidupnya, sekalipun penderitaan dan aniaya karena nama Tuhan harus dialaminya. Mungkin kita berkata, "aku bukan Paulus. Aku tidak bisa seperti dia." Kita tidak perlu harus menjadi seperti Paulus! TUHAN INGIN KITA LAKUKAN APA YANG DAPAT KITA LAKUKAN BAGI KEMULIAAN-NYA, JANGAN TERPAKU PADA MASA LALU!!**

MENGETAHUI APA YANG HARUS DI MINTA................

Standard



           Tanya Yesus kepadanya: "Apa yang kaukehendaki supaya Aku perbuat bagimu?" Jawab orang buta itu: "Rabuni, supaya aku dapat melihat!" (Markus 10:51)Mengetahui apa yang harus diminta. Seandainya anda diberikan kesempatan untuk menyampaikan satu permintaan yang pasti dikabulkan, apa yang akan anda minta? Kita bisa pusing tujuh keliling untuk menentukan satu permintaan. Mungkin kita akan berharap permintaan jangan hanya satu, tapi tiga, tapi ketika dikasih tiga kita pun akan kembali bingung karena ingin lebih. Seandainya diberi 10, apakah menjadi lebih mudah? Tidak juga. Kita selalu punya daftar permintaan, atau wish list yang panjang, yang seringkali kita bawa ke dalam doa kita setiap hari. Melihat teman pakai BlackBerry, kita pun ingin memilikinya. Melihat tetangga punya mobil baru, kita pun ingin sama. Seperti itulah kita dan kebutuhan kita dalam hidup yang tidak akan pernah ada habisnya.
     
       Tidak salah memang meminta kepada Tuhan, tapi seringkali kita terlalu fokus kepada kebutuhan duniawi yang instan ketimbang kebutuhan yang lebih penting. Kita akan lebih suka meminta kekayaan, mobil, hp baru, rumah dan sebagainya ketimbang minta diberkati dalam pekerjaan supaya berhasil. Kita akan lebih mudah meminta kesembuhan setelah sakit ketimbang komitmen untuk secara rutin berolahraga dan menjaga kesehatan sejak dini. Kita berdoa minta kelulusan tapi lupa meminta hikmat Tuhan turun atas kita ketika sedang mempersiapkan diri untuk menghadapi ujian.Kita selalu boleh datang kepada Tuhan untuk meminta sesuatu, tapi alangkah lebih baik jika kita mengetahui terlebih dahulu apa yang harus kita minta. Tuhan tahu apa yang kita butuhkan. Ada kalanya Dia tidak mengabulkan permintaan itu, dan itu bukan karena Tuhan pilih kasih, berat sebelah atau menutup telingaNya dari kita. Bukan karena tidak peduli tapi justru karena Dia sayang kepada kita. Terkadang kita tidak tahu bahwa yang kita minta bisa membawa kita ke dalam kejatuhan. Kita hanya melihat kulit luarnya yang nikmat, sedangkan isinya yang berpotensi menjauhkan kita dari Tuhan tidak kita lihat. Tidak heran ketika kita hanya diberi satu kesempatan untuk meminta sesuatu, kita pun akan bingung menentukan pilihan.Mari kita lihat Markus 10:46-52 mengenai Yesus menyembuhkan Bartimeus. Pada suatu kali ketika Yesus dan murid-muridNya tiba di Yerikho, kehadiran mereka pun segera disambut oleh banyak orang. Termasuklah di dalamnya seorang pengemis buta bernama Bartimeus yang waktu itu duduk di pinggir jalan. (ay 46). Mendengar bahwa yang datang adalah Yesus, ia pun segera berseru, "Yesus, Anak Daud, kasihanilah aku!" (ay 47). Aduh, seorang pengemis, buta pula, malah berani-beraninya memanggil Yesus? Itu tampaknya yang dipikirkan orang-orang disana. Bartimeus pun ditegur. Tapi semakin ditegur, semakin keras pula teriakannya. "Anak Daud, kasihanilah aku!" (ay 48). Dan Yesus mendengarnya! Lalu ia pun diminta untuk mendatangi Yesus. Lalu terjadilah percakapan antara Yesus dan Bartimeus. "Tanya Yesus kepadanya: "Apa yang kaukehendaki supaya Aku perbuat bagimu?" Jawab orang buta itu: "Rabuni, supaya aku dapat melihat!" (ay 51).Yesus memberikan kesempatan kepada Bartimeus untuk meminta. Jika kita ada di pihak Bartimeus, apa yang akan kita katakan? Mungkin saja kita akan segera meminta berbagai hal kepada Yesus, mumpung kesempatan ada. Bartimeus sudah lama meminta-minta, itu artinya ia miskin, disamping matanya buta. Mungkin jika kita menjadi Bartimeus, kita akan sekaligus minta pekerjaan, atau harta, rumah dan sebagainya disamping mata yang bisa melihat.

        Tapi Bartimeus tahu benar apa yang ia perlukan. Yang ia perlukan hanyalah kemampuan untuk dapat melihat. Begitu ia bisa melihat, ia tahu bahwa ia bisa berusaha. Yang menjadi kendala selama ini adalah kebutaan matanya. Ia tidak perlu meminta apa-apa lagi, karena ia tahu dengan sepasang mata yang mampu melihat, ia akan mampu berbuat sesuatu untuk bisa hidup layak. Lalu kata Yesus kepadanya: "Pergilah, imanmu telah menyelamatkan engkau!" (ay 52a). Dan seketika itu juga Bartimeus pun bisa melihat dan segera mengikuti Yesus.Kita bisa belajar dari Bartimeus yang tahu apa yang harus ia minta. Firman Tuhan berkata:"Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu. Karena setiap orang yang meminta, menerima dan setiap orang yang mencari, mendapat dan setiap orang yang mengetok, baginya pintu dibukakan." (Matius 7:7-8). Ya, minta, cari dan ketuk. Tapi mari kita lihat ayat selanjutnya."Adakah seorang dari padamu yang memberi batu kepada anaknya, jika ia meminta roti, atau memberi ular, jika ia meminta ikan?" (Matius 7: 9-10). Meminta roti, maka akan mendapat roti dan bukan batu. Meminta ikan, maka akan mendapat ikan dan bukan ular. Dari rangkaian ayat-ayat dalam Matius 7 ini kita bisa melihat bahwa agar mendapat jawaban atas doa kita, kita harus meminta dengan kesungguhan hati dan tahu dengan jelas apa yang kita butuhkan. Selain itu, jangan lupa pula bahwa kita harus meminta dengan kepercayaan, karena "apa saja yang kamu minta dalam doa dengan penuh kepercayaan, kamu akan menerimanya." (Matius 21:22). Ini syarat penting agar permintaan kita dikabulkan. Dan Bartimeus melakukan itu semua. Tidak heran jika Yesus tidak hanya menyembuhkan matanya tapi justru berkata "Pergilah, imanmu telah menyelamatkan engkau!" Adalah iman Bartimeus, yang percaya dan tahu apa yang ia butuhkanlah yang telah menyelamatkannya.Pesan Moral:Saudara-saudariku.....Hari ini Yesus sama siapnya untuk menjawab permintaan kita seperti Dia dahulu kepada Bartimeus. Pertanyaannya sekarang, apakah kita sudah tahu apa yang sesungguhnya perlu kita minta seperti halnya Bartimeus atau kita masih terlalu bingung untuk memiliki segala hal yang mungkin tidak terlalu kita butuhkan atau malah berpotensi untuk membuat kita lupa diri hingga bisa membinasakan kita? Seperti kepada Bartimeus, kita pun butuh Yesus untuk membuka mata kita agar mengetahui apa yang sesungguhnya kita butuhkan. Jika kita tahu apa yang harus kita minta, maka doa kita pun akan seolah mendapat kekuatan baru yang akan langsung mengarah kepada inti persoalan. Oleh karena itu kita harus belajar untuk menyingkirkan hal-hal yang tidak terlalu perlu dalam daftar permintaan kita, dan menggantinya dengan sesuatu yang sungguh kita butuhkan.

Rabu, 14 Mei 2014

Tidak Sia-Sia Mengikut Yesus Kristus

Standard



Syalom....
Baca: Ulangan 28:1-14.
"Diberkatilah engkau pada waktu masuk dan diberkatilah engkau pada waktu keluar." (Ulangan 28:6).

Sekali lagi firman Tuhan menegaskan: upah bagi setiap orang percaya. Mari camkan itu baik-baik. Musa rela meninggalkan segala kesenangan duniawi demi memenuhi panggilan Tuhan dalam hidupnya. Begitu juga rasul paulus yang berani berkata:
"Karena bagiku hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan." (Filipi 1:21), dan:
"Malahan segala sesuatu kuanggap rugi, karena pengenalan akan Kristus Yesus, Tuhanku, lebih mulia dari pada semuanya. Oleh karena Dialah aku telah melepaskan semuanya itu dan menganggapnya sampah, supaya aku memperoleh Kristus." (Filipi 3:8).

Ada pula upah yang disedikan Tuhan bagi setiap orang percaya itu memiliki dua dimensi waktu yaitu,
DIMENSI HARI INI; Saat kita masih hidup di dunia, dan,
DIMENSI YANG AKAN DATANG; setelah kita meninggalkan dunia ini.Upah yang tersedia bagi setiap kita orang percaya, diantaranya adalah:
1. Beroleh jawaban doa.
Tuhan Yesus berkata, "Jikalau kamu tinggal di dalam Aku dan firman-Ku tinggal di dalam kamu, mintalah apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan menerimanya." (Yohanes 15:7). Janji Tuhan adalah YA dan AMIN. Bila saat ini kita sedang mengalami pergumulan yang berat, berserulah kepada Tuhan, maka Ia akan menjawab dan menolong kita.
2. Kehidupan kita dipulihkan.
Tertulis: "Segala berkat ini akan datang kepadamu dan menjadi bagianmu, jika engkau mendengarkan suara Tuhan, Allahmu." (Ulangan 28:2) dan "Tuhan akan mengangkat engkau menjadi kepala dan bukan menjadi ekor, engkau akan tetap naik dan bukan turun, apabila engkau mendengarkan perintah Tuhan, Allahmu, yang kusampaikan pada hari ini kaulakukan dengan setia," (Ulangan 28:13).
3. Menjadi berkat bagi sesama.
Di katakan, "Dan kalau dahulu kamu telah menjadi kutuk di antara bangsa-bangsa, hai kaum Yehuda dan kaum Israel, maka sekarang Aku akan menyelamatkan kamu, sehingga kamu menjadi berkat. Janganlah takut, kuatkanlah hatimu!" (Zakharia 8:13). Karena penebusan Kristus di atas kayu salib, kita diselamatkan dan menjadi orang-orang yang berkemenangan, karena segala kutuk telah dipatahkan di dalam Dia.
4. Kita akan memerintah bersama Kristus.
"Lalu aku melihat takhta-takha dan orang-orang yang duduk di atasnya; kepada mereka diserahkan kuasa untuk menghakimi. Aku juga melihat jiwa-jiwa mereka, yang telah dipenggal kepalanya karena kesaksian tentang Yesus dan karena firman Allah: yang tidak menyembah binatang itu dan patungnya dan yang tidak juga menerima tandanya pada dahi dan tangan mereka; dan mereka hidup kembali dan memerintah sebagai raja bersama-sama dengan Kristus untuk masa seribu tahun." (Wahyu 20:4).

Saudara/i-ku, apa pun yang terjadi dalam hidup kita, janganlah meninggalkan Tuhan, karena besar upah yang menanti bagi kita yang tetap setia sampai pada masa kesudahannya!!

Tuhan menyertai dan memberkati kita semua...amien**

IMAN yang mampu Mengatasi Masalah !!

Standard
 




Hujan turun dengan lebat pagi hari itu. Anak-anak sekolah yang biasa telah berlalu-lalang di jalan pun masih belum terlihat karena derasnya hujan. Seorang ibu yang biasa menjual sayur mayur di pagi hari pun demikian. Biasanya ia sudah datang ke pasar untuk berangkat bekerja, namun derasnya hujan membuat ia harus diam di rumahnya sambil menantikan hujan reda. Ia tidak memiliki kios di pasar, jadi jika hujan dagangannya pasti basah semua. Waktu sudah menunjukkan jam 9 lewat sepuluh menit dan hujan pun masih turun dengan lebat. "Apa yang harus kulakukan dengan sayur mayur ku ya?", tanya ibu ini dalam hati. Tak heran ia gelisah. Sayuran yang sudah ia siapkan tidak bisa laku jika tidak ia jual pagi hari di pasar. Siang hari pasar tempat ia berjualan pasti sudah tutup dan besok pasti sayurannya sudah membusuk. Hujan baru reda setelah pukul sepuluh. Ia tak mungkin lagi berjualan di pasar siang hari.

Ibu ini adalah seorang anggota gereja. Ia adalah wanita yang percaya dengan pertolongan Tuhan. Ia mulai berdoa kepada Tuhan. Ia meminta supaya Tuhan buka jalan supaya sayurannya bisa terjual. Ia menanti dengan cemas. Satu jam berlalu dan akhirnya ia memutuskan tetap berangkat ke pasar. Ia terlihat aneh. Para penjual yaang lainnya sudah menutup dagangannya sedangkan ia baru membuka dagangannya. Tidak secara kebetulan, pendeta dimana ia bergereja melewati dagangannya. Segera saja mereka berbincang-bincang. Ibu ini mengeluh karena hujan pagi itu membuatnya tidak bisa berjualan. Pendeta ini dipenuhi dengan hikmat Tuhan. Ia menyarankan ibu ini supaya tidak mengeluh, namun ibu ini harus mulai berkata dengan iman bahwa dagangannya laku. Seperti apa yang disarankan pendetanya, ibu ini menumpangkan tangannya atas sayur-mayurnya dan berkata dengan lantang, "Hai kamu sayur mayur.... hari ini Tuhan datangkan pembeli baik dari timur, barat, selatan, utara! Dalam nama Yesus... semua sayuran terjual!!!" Beberapa orang yang ada di sekitar ibu ini sempat menahan tawa karena mereka heran dengan apa yang dilakukan oleh ibu ini.

Satu jam berlalu dan matahari sudah sangat tinggi. Tak ada satupun orang yang lewat menjamah dagangannya. Tak lama, ada seorang ibu yang datang ke tempat ia berdagang dan hendak membeli sayurannya. Mengapa ibu pembeli itu membeli sayurannya? Ternyata ia baru datang dari luar kota dan persediaan makanan di rumahnya habis sedangkan supermarket jauh dari rumahnya. Ia melihat masih ada penjual sayur dan ia segera membeeli sayuran yang ia butuhkan. Tak lama setelah pembeli pertama datang, ibu penjual sayur ini kembali mendapatkan pembeli lagi, bahkan ada yang datang dari tempat-tempat yang jauh. "Wah... saya sedang mempersiapkan acara keluarga dan ternyata ada sayuran yang kurang. Untung ibu masih jualan ya...," komentar salah satu pembeli yang datang.
Benar, apa yang ibu penjual sayur katakan kepada sayur mayurnya benar terjadi: semua sayuran terjual habis!

Pesan Moral:

Dalam hidup kita, kita juga harus berani memperkatakan iman kita KEPADA masalah yang sedang kita hadapi. Tuhan Yesus mengajar supaya kita jangan hanya SEKEDAR BERDOA, tetapi BERKATA KEPADA gunung masalah kita supaya gunung itu pindah. Berdoa memang baik, tetapi ada masalah-masalah yang besar bagaikan gunung yang seringkali tidak bisa kita singkirkan HANYA DENGAN berdoa saja, melainkan kita harus berani BERKATA-KATA kepada gunung tersebut supaya pindah.

Jangan hanya tahu berkata: "Tuhan, saya punya masalah yang besar". Tapi katakan dengan imanmu: "HAI MASALAH SAYA PUNYA TUHAN YANG BESAR".

TUHAN YESUS KRISTUS MENGASIHI DAN MEMBERKATI KITA SEMUA...AMIN^^

7 Teladan Yesus

Standard





Ketika di dalam kehidupan nyata umat kristen menemui berbagai penghinaan dan ketidak adilan karena mempertahankan iman kekristenan, maka ada tujuh teladan yang dapat kita ikuti agar kesabaran dan kerendahan hati berlimpah dalam kehidupan :

1. Penderitaan-penderitaan"sebab untuk itulah kamu dipanggil , karena Kristus pun telah menderita untuk kamu dan telah meninggalkan teladan bagimu supaya kamu mengikuti jejak-NYA". (1 Petrus 2:21) karena ... "Lalu Yesus berkata kepada murid2-NYA : Setiap orang yang mau mengikuti AKU, ia harus menyangkal dirinya, memikul salib dan mengikut AKU".

YESUS telah menunjukkan kepada kita bahwa IA telah menerima penderitaan2 sebelum kita dan kita sebagai umat pengikut KRISTUS juga akan menderita karena YESUS. Tidak perlu kita merasa sakit hati, YESUS menderita lebih dari kita dan IA telah menunjukkan kasih-NYA kepada orang yang mengakibatkan penderitaan maka kita juga tidak perlu sakit hati dan menunjukkan kasih pada mereka.

2. Tidak berdosa"orang menempatkan kuburnya diantara orang-orang fasik, dan dalam mati-NYA IA ada diantara penjahat2, sekalipun IA tidak berbuat kekerasan dan tipu daya tidak ada dalam mulut-NYA". lalu dikuatkan oleh surat 1 Petrus 2:22 "IA tidak berbuat dosa dan tipu tidak ada dalam mulut-NYA".

YESUS telah menunjukkan kepada kita bahwa meskipun penderitaan menghampiri kita, maka kita sebagai umat KRISTUS tetap menjaga hati dan pikiran kita agar tidak berdosa. YESUS adalah TUHAN, kita adalah manusia yg tak lepas dari dosa, maka dengan berdoa dan mengucap syukur, TUHAN akan menjaga kita dari dosa2 dunia.

3. Tidak pernah menipu"IA tidak berbuat dosa dan tipu tidak ada dalam mulut-NYA".(1 Petrus 2:22).

Hendaknya kebenaran ada dalam diri kita meskipun penderitaan menghampiri, sama seperti YESUS tidak pernah berbicara kebohongan ketika dianiaya dan disalib.

4. Tidak pernah membalas pada saat dicaci maki"Berkatilah siapa yang menganiaya kamu, berkatilah dan jangan mengutuk" (Roma 12:14) dikuatkan oleh perkataan YESUS sendiri "Tetapi AKU berkata kepadamu: kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu, karena dengan demikian kamu menjadi anak2 BAPA-mu di surga, yang menerbitkan matahari bagi orang yang jahat dan orang yang baik dan menurunkan hujan bagi orang yang benar dan orang yang tidak benar". (Matius 5:44-45).

hal tidak membalas caci maki merupakan hal yang paling berat untuk dilakukan sebagai umat manusia. sebagai manusia biasa kita selalu tergoda untuk membalas segala sakit hati kepada mereka. namun dengan keteguhan dan ketekunan hati, YESUS telah merubah sakit hati tersebut menjadi kebahagiaan yang utuh tak kurang suatu apapun melalui satu ujian (ujian kerendahan hati).

5. Sabar di dalam ancaman"Bersukacitalah dalam pengharapan, sabarlah dalam kesesakan dan bertekunlah dalam doa". (Roma 12:12) karena YESUS sendiri mengatakan "Kalau kamu tetap bertahan, kamu akan memperoleh hidupmu". (Lukas 21:19)

Teladan bersabar di dalam ancaman merupakan esensi dalam ajaran kristen yaitu YESUS menunjukkan kasih-NYA kepada musuhnya dan kehidupan yang dijanjikan-NYA adalah kehidupan kekal. begitu indah dan abadi.

6. Menyerahkan segala hal kepada ALLAH"Ketika IA dicaci maki, IA tidak membalas dengan mencaci maki, ketika IA menderita IA tidak mengancam, tetapi IA menyerahkan kepada DIA yang mengadili dengan adil". (1Petrus 2:23)

Ketika manusia terjebak dalam pederitan yang tiada habisnya, maka satu teladan yang patut kita contoh dari YESUS adalah menyerahkan segala perkara kita kepada TUHAN karena IA yang empunya hidup akan menyelesaikan segalanya dengan adil. maka jangan takut berada dalam penderitaan karena kita umat kristen mempunyai ALLAH yang kuat, ALLAH yang hidup, ALLAH yang adil.

7. Kebenaran dalam Iman"IA sendiri telah memikul dosa kita di dalam tubuh-NYA di kayu salib, supaya kita yang telah mati terhadap dosa , hidup untuk kebenaran. Oleh bilur2-NYA kamu telah sembuh". (1Petrus 2:24)

Penebusan dosa yang dilakukan YESUS adalah inti kebenaran pengajaran-NYA, kebenaran yang mutlak, kebenaran yang tidak terbantahkan supaya kita sebagai umat kristen tidak sia-sia mempercayai YESUS adalah juru selamat manusia dan kita menerima anugerah keselamatan abadi dan bukan kematian kekal.






Team-Nya Tuhan Yesus

Standard



Team yang baik adalah jauh lebih baik dari kehebatan individu. Di dalam team yang baik seseorang tidak pernah melihat dirinya lebih hebat dari anggota team yang lain. Tetapi team yang baik akan selalu melihat bahwa semua anggota team sama pentingnya untuk mencapai tujuan yang lebih baik.

Team yang baik adalah bagaikan satu tubuh yang mempunyai fungsi yang berbeda-beda tetapi sama-sama penting. Jantung tidak boleh mengatakan bahwa dia lebih penting dari hati atau sebaliknya. Kepala tidak boleh mengatakan bahwa dia lebih penting dari leher atau mata tidak boleh mengatakan bahwa dia lebih penting dari mulut. Semuanya adalah sama-sama penting bahkan sangat penting.

Apakah sesungguhnya arti dari kata TEAM itu? TEAM terdiri dari 4 kata yaitu T-E-A-M. T adalah Together, E adalah Everybody, A adalah Achieve dan M adalah More.

Jadi TEAM adalah setiap orang secara bersama-sama berusaha mencapai tujuan yang lebih baik. Kita tentunya pernah melihat "sapu lidi". Ada beberapa hal yang perlu kita perhatikan dari sapu lidi ini.

1. Sapuh lidi terdiri dari beberapa lidi pilihan. Semakin banyak lidi itu digabung semakin kuat tenaganya. Kalau ada di antara lidi itu yang terpisah dia akan gampang patah, selain gampang patah dia juga berbahaya karena bisa menusuk bagian tubuh atau mata si pemakai dan orang di sekitarnya.

2. Sapu lidi bagian ujungnya harus dipotong rata. Tujuannya adalah agar kotoran atau sampah yang dibersihkan hasilnya maksimal. Sebab jika ujungnya tidak rata maka sampah yang disapu tidak terarah alias lari ke kiri dan ke kanan kemudian ujung yang lebih panjang itu akan lebih gampang patah.

3. Sapuh lidi harus diikat rapi dan kuat agar tetap menyatu dan kuat. Sebab bilamana lidi-lidi itu berserakan maka tidak ada gunanya, melainkan akan dibuang dan bergabung menjadi sampah.Kita adalah lidi-lidi yang dipilih oleh Allah. Sebagai lidi-lidi pilihan Allah kita harus bersatu padu agar kita menjadi kuat. Pepatah Indonesia mengatakan “Bersatu kita teguh bercerai kita runtuh.” Sebagai lidi-lidi pilihan Allah kita juga harus memotong ego pribadi atau nafsu untuk menonjolkan diri kita sendiri. Apapun status kita di dunia ini, kaya atau miskin, pintar atau bodoh, pejabat atau rakyat biasa, kita adalah sama di hadapan Allah. Sebagai lidi-lidi pilihan Allah, yang telah dipersatukan oleh Allah melalui kematian anak-Nya Yesus Kristus kita diminta untuk menjadi TEAM yang baik didalam pekerjaan-Nya.

Di pinggir pantai biasanya tumbuh pohon kelapa dengan buah yang banyak. Pohon kelapa adalah satu pohon yang mempunyai akar kecil yang biasa disebut akar serabut. Tetapi sekalipun pohon ini mempunyai akar yang kecil, dia tetap berdiri tegap bahkan selalu mengarah ke lautan luas seakan-akan menantang angin laut yang keras yang selalu menerpanya dari segala penjuru oleh karena akar-akar kecil itu secara bersama-sama masuk ke dalam pasir dan juga ke sela-sela batu karang.

Yesus berkata di dalam Yohannes 17:21. Hendaklah kamu satu sama seperti Aku satu dengan Bapa-Ku yang di sorga. Marilah kita bersatu, marilah kita bentuk team yang baik. Kita adalah lidi-lidi yang sudah dipilih oleh Allah dan kita adalah pohon kelapa yang kuat karena kita semua bekerjasama dan bukan sama-sama kerja. Amin.~


God Bless us.~

Bahagia Bersama Tuhan

Standard


Kebahagian selalu dicari manusia di mana-mana. Ada yang merasa bahagia dengan jabatannya, ada yang bahagia dengan kekayaannya. Yang menjadi pertanyaan ialah apakah sebenarnya ada kebahagiaan di muka bumi ini? Sebab kita semua tahu bahwa dewasa ini ketidak adilan ada di mana-mana, dan umumnya yang mengalami ketidakadilan adalah mereka yang secara sosial ekonomi hidupnya lemah, sedang kepedulian mereka yang kuat tidak ada sama sekali atau hanya sekedar slogan. Lalu apakah mereka yang lemah ini biasa hidup bahagia?

Tapi syukur dan terjpujilah Allah Bapa kita di dalam Tuhan Yesus Kristus, Dia sangat memperhatikan orang-orang yang tertindas, seperti halnya pengalaman Daud inilah ungkapan hatinya: “Orang fasik mengintai orang benar dan berikhtiar membunuhnya: TUHAN tidak menyerahkan orang benar itu ke dlm tangannya,..”(Mazmur 37:32,33a). Dan “demikian TUHAN adalah tempat perlindungan bagi orang yang terinjak, tempat perlindungan pada waktu kesesakan.” (Mazmur 9:10).

Demikian juga dalam hidup kita, seringkali kita alami berbagai penderitaan: dalam pelayanan, study, bisnis, dan mungkin juga di antara kita ada yang terkucil dan tersisihkan dari lingkungan keluarga, bahkan gossip, penghinaan terhadap reputasi kita, namun kita tak berdaya karena kita tak mampu membela diri. Hanya hati kita yang menjerit kepada Bapa mohon keadilan, pembelaan & perlindunganNya.


Kita semua tidak mau bersikap munafik, berpura-pura, bohong dan menipu. Maka menjadi masalah bagi kita ketika kita dinasehatkan agar selalu bersikap gembira walaupun kita sedang sedih. Kita bertanya, “Bagaimana kita harus tersenyum dan bersikap gembira sedangkan perasaan kita tidak begitu?” Tetapi Tuhan memberikan jawab yang memuaskan bagi kita yaitu:

Bila kamu menyadari bahwa Yesus berada dalam hatimu, itu bukan kamu, tetapi kebahagiaanNya yang Anda tampilkan dalam wajah riang dan senyum bahagia. Bukanlah sifat munafik untuk menampilkan wajah ceria ketika kamu sedang sedih, kamu tidak berpura-pura, karena kebahagiaan Tuhanlah yang kamu tampilkan.

Jadi kamu tidak bersifat munafik menampilkan keceriaan di wajah kamu sementara dalam hatimu kamu tidak merasa bahagia. Sebaliknya, kamu adalah contoh yang baik yang menunjukkan bahwa Yesus bersinar melalui kamu. “Tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku.” (Galatia 2:20)


Firman Tuhan juga menasihatkan: “Serahkanlah kuatirmu kepada TUHAN, maka ia akan memelihara engkau! tidak untuk selama-lamanya dibiarkannya orang benar itu goyah.” (Mazmur 55:23). Dan pula kata Tuhan: “janganlah kamu sendiri menuntut pembalasan, tetapi berilah tempat kepada murka Allah, sebab ada tertulis: pembalasan itu adalah hakKu, Akulah yang akan menuntut pembalasan, firman Tuhan,” (Roma 12:19).

Karena itu, diwaktu kita mengalami kesesakan seberat apapun, jangan mencari pertolongan pada manusia atau yang lain. Sebab bukan kelepasan yang kita peroleh, tapi kekecewaan. Sandarkanlah semua kekuatiranmu kepadaNya, dan perteguh iman percayamu hanya kepada Dia. Amin.~

Allah Mendidik Dengan Kasih

Standard

 



"Tuhan menghajar orang yang di kasihi NYA,dan DIA menyesahkan orang yang diakui NYA sebagai anak" Amin. [Ibrani 12:6]

Allah tak sembarangan memilih orang yang diangkat menjadi raja atau pemimpin.Daud berhasil dipilih sebagai raja Israel karena merupakan orang yang berkenan di hati NYA."Tentang Daud Allah telah menyatakan: "Aku telah mendapatkan Daud bin Isai, seorang yang berkenan di hati Ku dan yang melakukan segala kehendak Ku"[ Kis.13"22b].
Sekalipun Daud berkenan di hati Allah,tapi dalam perjalanan hidup Daud sempat beberapa kali tersandung dan terjatuh keluar dari jalur yang di gariskan Allah baginya.Sekalipun Allah menghadapi kenyataan akan kegagalan perjalanan hidup Daud,DIA tak berputus asa,DIA tidak mencabut kembali pilihan yang telah di jatuhkan atas dir Daud.Tapi DIA ingin mendisiplinkan orang -orang yang dikasihi NYA termasuk kita sebagai anak -anak NYA .Amin.! Dan Daud juga tak luput disiplinkan NYA.
Didikan dan hajaran Allah itu tentu sakit rasanya,seperti aku pernah mengalami nya secara pribadi. Karena itu banyak orang mengeluh dan menggerutu dan tak tahan dalam menghadapinya.Dan lebih payah lagi kita justru tidak sadar bahwa dirinya telah bersalah atau telah melangkah keluar dari jalur yang telah digariskan Allah.
Banyak yang menggerutu,bahwa kita sudah melakukan ini dan itu,setia pergi ke gereja,dan mengapa kita harus mengalami berbagai persoalan?. Memang kita selalu merasa diri baik,tapi mata Allah yang ,menyelidiki lebih tahu tentang kesalahan - kesalahan yang kita perbuat.
Daud pun semula tak sadar akan dosanya,sampai akhirnya Allah menegurnya melalui nabi Natan .Disindirnya Daud dengan cerita kiasan tentang orang lain.[baca II Sam.12:1s/d25.]
Tapi sejauh itu Daud masih juga belum sadar,bahkan dia berkata: "Demi TUHAN yang hidup,orang yang melakukan itu harus di hukum mati."[II Sam.12:5b.].Peristiwa demikian memang sering terjadi,kita lebih pandai mengamati dan mengetahui kesalahan atau dosa orang laih dari pada menyadari dosa -dosa diri kita sendiri.Lebih mudah mengoreksi orang lain dari pada mengoreksi hati kita sendiri.
Akhirnya nabi Natan berkata kepada Daud:"Engkaulah orang itu!...[II Sam.12:7a] Sambung Natan lagi:"Mengapa engkau menghina TUHAN dengan melakukan apa yang jahat di mata NYA ? [II Sam.12:9a].
"TUHAN AKAN MENGAMPUNI ORANG YANG MENGAKUI DOSANYA ".!!

HALELUYA .AMIN .

Senin, 05 Mei 2014

Tak Sempurna

Standard

Bacaan: I Tesalonika 5:16-18Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah ... - I Tesalonika 5:18

Kata orang, saya ini cukup perfeksionis. Mungkin ada benarnya juga, sebab saya     selalu mengusahakan agar segala sesuatunya berjalan dengan sempurna. Namun meski     saya berjuang keras untuk mengusahakan apa yang sedang saya kerjakan menjadi     sempurna, tapi kenyataannya tak seperti itu. Bagi Anda yang sudah berlangganan     Renungan Harian Spirit sejak awal, yaitu edisi April 2005, tentu Anda akan menemukan     beberapa kesalahan yang cukup menganggu, misalnya kekeliruan penanggalan, atau     tulisan yang salah ketik, dsb. Saya sudah mengusahakan agar tak ada kekeliruan     sedikitpun juga, tapi kembali saya harus menghadapi kenyataan bahwa tidak ada     sesuatu yang sempurna.
Anda masih ingat dengan aksi Roberto Bagio (pemain sepak bola terbaik tahun     1994) yang menendang bola terlalu melenceng dari titik penalti, sehingga membuat     tim Italia gagal menjadi juara dalam piala dunia? Penonton yang melihat menjadi     kecewa atau bahkan marah besar karena tak seharusnya pemain sekaliber Roberto     Bagio gagal mengeksekusi tendangan penalti. Namun itulah hidup, tak ada yang     sempurna.
Tak ada yang sempurna. Jadi, berdamailah dengan ketidaksempurnaan yang sedang     kita alami. Berdamailah dengan kondisi fisik kita yang tidak sempurna. Jangan     pusingkan rambut kita yang terlalu keriting, postur tubuh kita yang terlalu     pendek, atau wajah kita yang biasa-biasa saja. Berdamailah dengan kesalahan     kecil yang tak pernah kita perhitungkan sebelumnya. Berdamailah dengan suasana     hati seandainya mobil kesayangan kita tergores panjang. Atau tak perlu terus-terusan     menyalahkan diri sendiri, orang lain, dan keadaan buruk yang sedang kita alami.
Berdamai dengan ketidaksempurnaan bukan berarti kita hidup dengan asal-asalan     atau tidak perlu berusaha dengan sebaik-baiknya. Kita tetap harus mengusahakan     segala sesuatu menjadi sebaik dan sesempurna mungkin, namun seandainya itu tidak     menjadi seperti yang kita harapkan, kita tidak perlu kehilangan kebahagiaan     oleh karena merasa tak sempurna. Kita bukan mahkluk yang sempurna dan anti kesalahan,     jadi mengapa harus menjadi frustasi dan kehilangan kebahagiaan ketika segala     sesuatu tidak berjalan dengan sempurna? Kita tetap bisa menjadi yang terbaik,     meski tidak sempurna. Ini hanya masalah cara pandang saja.
Maafkan diri sendiri ketika melakukan kesalahan. Maafkan orang lain ketika     ia tidak seperti yang kita harapkan

Kamis, 01 Mei 2014

Masalah tak hentikan kita !

Standard
Damai Sejahtera Bagi Kita Semua
Shallom . . . .

Ketika kita menjalani hidup ini, kerap kali kita di guncang oleh badai yang menghadang. Sering kita ikut terbawa arus badai itu, sehingga kita seperti mainan yang di permainkan oleh Problema hidup kita

Tapi sadarkah kita ?
Sering kali Yesus berkata dalam hati kita
"Tenang, masalah yang kamu hadapi itu adalah pekerjaanKu, Cukup percaya saja"
Pernahkah kita menggenapi itu ?
Pribadi Yesus adalah pribadi yang setia
"Seumpamanya begini,.... Peganglah lengan Yesus, Yesus akan memegang lenganmu juga, Kuatkanlah Peganganmu, Maka Yesus, akan menguatkan tangannya juga, Sebaliknya Lemaskanlah peganganmu, Yesus akan sedikit melonggarkan eratannya, Tapi ! Ketika kita melepaskan tangan kita ! Maka Yesus Tidak !
Dia adalah pribadi Bapa yang sayang anak-anakNya
Sehingga seburuk apapun kelakuan kita, dia akan mengarahkan kita ke jalan yang benar.

 Bagaimana kita menyikapi diri ketika badai menerpa?
Seharusnya kita tidak menyikapinya dengan Panik

Seperti cerita dalam Markus 4 : 35-41
Ketika kapal mereka di terpa badai, Hanya ada ketakutan dan kepanikan yang di pikiran mereka!
Mereka menyikapinya dengan kepanikan, lalu membangunkan Yesus

Ketika Yesus bangun, Ia Meredahkan badai itu, lalu Yesus bertanya kepada mereka "Mengapa kamu begitu takut? Mengapa kamu tidak percaya?"

Yesus memerintahkan kita untuk Tidak Takut, Dia Hanya ingin kita Percaya
Serahkanlah setiap problem dalam kehidupan kita kepadaNya
Maka dia akan memberikan jalan keluarnya Juga

Setiap hari hendaklah kita menjaga jam-jam kita untuk bertemu dengan Tuhan, melalui Doa
Karena Yesus rindu melihat anak-anakNya Menyampaikan isi hati kita kepadanya, Bukan karena Yesus tidak mengetahui Hati kita
Tapi Yesus ingin mendengarkan secara langsung setiap problem yang kita hadapi

Banyak hal yang mengganggu Kita
Suara rayuan si Jahat
menggoda kita agar takut, gelisah, dan lain sebagainya.
Namun Berdoalah kepada Tuhan, Agar Iman Kita di kuatkan dan kita di bentengi oleh kuasanya

Jadi Jika kita Mempunyai Masalah yang berat maupun ringan
Datanglah pada Tuhan, Jangan pada Kehidupan Duniawi
Karna Hanya Tuhanlah yang mempunyai Jalan keluar terbaik

Kita hendaknya bercermin akan Pribadi Yesus, Bukan Bercermin akan Dunia
sebab kita adalah milik kepunyaan Yesus
Semoga Demikian :)

Jesus Blessing Us